Jumat, 10 Mei 2013

tugas 1 dengan tema "Sistem Pendidikan Di Indonesia Terhadap Tingginya Jumlah Pengangguran"


Nama                   : Muhammad Faisal Latif
Kelas                   : 1EB24
NPM                    : 24212929
Tugas/Tulisan ke :1



Tugas1.       Pengangguran oh Pengangguran

Tulisan Abstrak
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya. Pengangguran juga disebabkan oleh pendidikan yang kurang merata di Indonesia. Dengan kurang meratanya pendidikan di Indonesia begitu banyak sarjana yang kurang memiliki skill di dalam pekerjaan itu yang menyebabkan menganggur.




Bab 1. PENDAHULUAN

1.A.   Latar Belakang Masalah
Pengangguran adalah salah satu dari sekian banyak permasalahan ekonomi di indonesia, maka dari itu saya mengambil judul “Pengangguran oh Pengangguran”. Pengangguran di Indonesia makin banyak dikarenakan bertambahnya jumah penduduk yang tidak sekolah ataupun yang tidak lulus sekolah. Belum lagi yang tinggalnya di pelosok desa, mereka mempunyai semangat belajar yang luar biasa akan tetapi fasilitasnya kurang memmadai. Seperti : melewati hutan, melewati jembatan yang akan runtuh, melewati sungai yang kadangkala berbahaya untuk mereka akan tetapi mereka tetap semangat. Berbeda dengan yang berada di kota mereka memiliki fasilitas yang lengkap namun banyak dari anak kota yang tidak memiliki semangat belajar yang luar biasa seperti anak pedesaan. Itu salah satu latar belakang masalah pengangguran.
Tingginya tingkat pengangguran juga disebabkan populasi penduduk makin banyak dan makin sedikit lahan kerja di Indonesia. Banyak dari mereka yang sudah lulus sarjana masih menganggur. Itu disebabkan lahan pekerjaan Indonesia makin sedikit. Walaupun tingkat pengangguran sudah menurun sekitar 7,24 juta orang peragustus 2012 atau 6,14%.
Dalam makalah ini, saya akan mengulas sebagian kecil masalah pengangguran di Indonesia dan memberikan solusi yang saya harap bisa bermanfaat bagi pembacanya.

         1.B.   Identifikasi Masalah
1.     Apa faktor penyebab terjadinya pengganguran di Indonesia?
2.     Dengan cara apa pemerintah menangani masalah pengangguran?
3.     Solusi yang tepat untuk mengatasi pengangguran di Indonesia?



Bab 2. LANDASAN TEORI


Pengangguran adalah suatu kondisi di mana orang tidak dapat bekerja, karena tidak tersedianya lapangan pekerjaan. Ada berbagai macam tipe pengangguran, misalnya pengangguran teknologis, pengangguran friksional dan pengangguran struktural. Tingginya angka pengangguran, masalah ledakan penduduk, distribusi pendapatan yang tidak merata, dan berbagai permasalahan lainnya di negara kita menjadi salah satu faktor utama rendahnya taraf hidup para penduduk di negara kita. Namun yang menjadi manifestasi utama sekaligus faktor penyebab rendahnya taraf hidup di negara-negara berkembang adalah terbatasnya penyerapan sumber daya, termasuk sumber daya manusia. Seorang pengamat tenaga kerja dari Serang Darlaini Nasution SE mengatakan, ada tiga faktor mendasar yang menjadi penyebab masih tingginya tingkat pengangguran di Indonesia. Ketiga faktor tersebut adalah, ketidaksesuaian antara hasil yang dicapai antara pendidikan dengan lapangan kerja, ketidakseimbangan demand (permintaan) dan supply (penawaran) dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dihasilkan masih rendah. Penyebab lainnya adalah kualitas SDM itu sendiri yang tidak sesuai dengan yang diharapkan di lapangan, antara lain dikarenakan penciptaan SDM oleh perguruan tinggi yang belum memadai, atau belum mencapai standar yang ditetapkan.
Pengangguran intelektual di Indonesia cenderung terus meningkat dan semakin mendekati titik yang mengkhawatirkan. Pengangguran intelektual ini tidak terlepas dari persoalan dunia pendidikan yang tidak mampu menghasilkan tenaga kerja berkualitas sesuai tuntutan pasar kerja sehingga seringkali tenaga kerja terdidik kita kalah bersaing dengan tenaga kerja asing. Fenomena inilah yang sedang dihadapi oleh bangsa kita di mana para tenaga kerja yang terdidik banyak yang menganggur walaupun mereka sebenarnya menyandang gelar. Salah satu penyebab pengangguran di kalangan lulusan perguruan tinggi adalah karena kualitas pendidikan tinggi di Indonesia yang masih rendah. Akibatnya lulusan yang dihasilkanpun kualitasnya rendah sehingga tidak sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Pengangguran terdidik dapat saja dipandang sebagai rendahnya efisiensi eksternal sistem pendidikan. Namun bila dilihat lebih jauh, dari sisi permintaan tenaga kerja, pengangguran terdidik dapat dipandang sebagai ketidakmampuan ekonomi dan pasar kerja dalam menyerap tenaga terdidik yang muncul secara bersamaan dalam jumlah yang terus berakumulasi.



Bab 3. PEMBAHASAN


3.A.   Faktor-faktor penyebab terjadinya Pengangguran. Pengangguran dikelompokkan menjadi 7 macam:
·        Pengangguran friksional (frictional unemployment)
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerja tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
·        Pengangguran konjungtural (cycle unemployment)
Pengangguran konjungtural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.
·        Pengangguran struktural (structural unemployment)
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti:
1.     Akibat permintaan berkurang
2.     Akibat kemajuan dan penggunaan teknologi
3.     Akibat kebijakan pemerintah





·        Pengangguran musiman (seasonal Unemployment)
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, pedagang durian yang menanti musim durian.
·        Pengangguran siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
·        Pengangguran teknologi
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.
·        Pengangguran siklus
Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian karena terjadi resesi. Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerate demand).
     
     

3.B.   Semakin jumlah penduduk bertambah semakin menyempit lapangan kerja

Pertumbuhan penduduk adalah peningkatan atau penurunan jumlah penduduk suatu daerah dari waktu ke waktu. Salah satu penyebab terjadinya peningkatan penduduk adalah tidak terealisasinya program Keluarga Berencana ( KB ) dan tidak meratanya perekonomian didaerah-daerah tertentu yang menyebabkan perpindahan penduduk dari desa ke kota-kota besar, maka terjadi peningkatan penduduk dikota-kota besar.
Dampak lainnya adalah persaingan mencari kerja semakin berat karna lebih besar minat orang bekerja dibandingkan penyediaan lapangan kerja,itu terjadi karna tidak meratanya pembangunan atau penyediaan lapangan kerja jadi semakin besar minat orang pergi kekota-kota besar untuk sekedar mendapatkan pekerjaan.
Secara umum ada tiga faktor utama demografis yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk diantaranya sebagai berikut :
·        Kelahiran (fertilitas)
·        Kematian (mortalitas)
·        Perpindahan (migrasi)
Dengan pesat nya pertumbuhan penduduk ini banyak terjadinya dampak negatif yaitu sebagai berikut:
·        Terjadinya jumlah pengangguran semakin meningkat
·        Kekurangan pangan yang tidak seimbang dengan jumlah penduduk Indonesia sehingga menyebabkan kelaparan dan gizi rendah
·        Terjadinya polusi dan kerusakan lingkungan
·        Terjadinya Kriminalitas yang meningkat serta tingkat kemiskinan meningkat. Ini disebabkan tidak sesuai nya jumlah penduduk dan lapangan kerja yang ada di Indonesia. Serta biaya untuk pendidikan pun meningkat sehingga tidak tercipta kualitas suatu penduduk tersebut dan kuantitas terhadap mendapatkan pekerjaan, malah mengakibatkan kejahatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang harus dipenuhi yaitu pangan.

3.C.   Sistem Pendidikan di Indonesia
          Salah satu faktor pengangguran juga dari pendidikan yang diiraih sesorang untuk bekerja di suatu perusahaan atau lapangan kerja lain. Banyak dari anak anak sekolah yang masih di sma,smp,sd itu kurang mendapatkan fasilitas yang kurang memadai. Apalagi ujian nasional tahun 2013 ini sangatlah kacau. Contohnya sebagai berikut:
1.     Pelaksanaan Ujian Nasional di 11 Provinsi diundur (Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur) hal tersebut dikarenakan masalah pencetakan dan pendistribusian naskah soal ujian.

2.     Soal UN salah kirim. Yang seharusnya di kirim ke dinas pendidikan kota sukabumi malah dikirim ke dinas pendidikan kota depok.

3.     Kertas Soal Ujian dan Lembar Jawaban Mudah Sobek , Banyak siswa peserta ujian nasional mengeluhkan kualitas kertas soal UN yang tipis menyebabkan jika lembar jawaban telah di isi dan ingin dihapus dikhawatirkan rusak.

Seharusnya pemerintah belajar dari tahun tahun sebelumnya. Seharusnya Presiden menegur MenDikBud atau memberhentikan MenDikBud karena telah lalai dalam mengawasi percetakan sehingga menyebabkan keterlambatan Ujian Nasional.
3.D.   Lulusan Perguruan Tinggi yang kurang mempunyai skill
          Banyak dari lulusan lulusan di perguruan tinggi negeri maupun swasta berlomba untuk memperoleh pekerjaan yang layak. Namun sayangnya perguruan tinggi tersebut tidak mampu menambah skill mahasiswa yang lulus karena hanya mementingkan nilai daripada skill. Padahal di dalam dunia pekerjaan Indonesia lulusan perguruan tinggi yang mempunyai skill jauh lebih penting dibandingkan nilai. Karena pihak perusahaan tidak mau mengambil resiko dikarenakan cuma melihat nilai namun perusahaan melihat skill lulusan lulusan perguruan tinggi.
          Di perguruan tinggi Indonesia mahasiswa lebih banyak mengejar nilai namun tidak mementingkan skill. Pihak perguruan tinggi sendiri tidak mementingkan mahasiswa mau mempunyai skill atau tidak. Namun dia lebih mementingkan uang dibandingkan yang lain. Banyak perguruan tinggi negeri yang uang gedung dan uang persmesternya jauh lebih mahal daripada perguruan tinggi swasta.








4.            KESIMPULAN
Dari tulisan di atas dapat disimpulkan bahwa penyabab lulusan
sarjana malah menjadikan pengangguran semakin tinggi adalah tidak meratanya pendidikan yang diberikan pemerintah seperti di daerah-daerah terpancil, Kemudian kurangnya fasilitas yang memadai untuk menunjang aktifitas pendidikan yang sedang berlangsung yang menyabakan tidak kondusifnya proses pengajaran.
          Pengangguran yang terjadi di negara kita ini sudah semakin parah. Penyebabnya terjadi dari beraneka ragam. Maka dari itu permasalahan pengangguran ini harus bisa diselesaikan dengan berbagai cara, karena pengangguran menjadi dampak negatif bagi suatu negara tersebut. Karena akibat dari pengangguran ini merusak perekonomian negara ini dan dapat menyebabkan kemiskinan.









Daftar Pustaka



Tidak ada komentar:

Posting Komentar