Kamis, 04 April 2013

minggu ke 4 peta perekonomian indonesia


Minggu ke 4
Peta Perekonomian Indonesia
1.      Keadaan Geografis Indonesia

·         Harus di akui bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan, dengan luas keseluruhan +/- 195 sampai dengan 200 juta Ha. Pulau-pulau yang besar merupakan kepulauan yang subur dan kaya akan hasil-hasil bumi dan tambang, dapat di olah dengan prinsip dan untuk masyarakat banyak.
·         Di Indonesia hanya mengenal dua musim. Dengan kondisi iklim yang demikian itu menyebabakan beberapa produk hasil bumi dan industri menjadi sangat spesifik sifatnya. Dengan demikian diperlukan usaha untuk memanfaatkan keunikan produk Indonesia tersebut untuk memenangkan persaingan dipasar lokal maupun dunia.
·         Negara indonesia kaya akan bahan tambang, dan seperti telah sejarah buktikan, salah satu jenis tambang kita, yakni minyak bumi pernah menjadikan negara Indonesia memperoleh dana pembangunan yang sanagt besar, sehingga pada saat itu target pertumbuhan ekonomi kita ditetapkan.

2.      Mata Pencaharian

Dari keseluruhan wilayah yang dimiliki Indonesia, dapat ditarik beberapa hal diantaranya bahwa:
o    Pertama, mata pencaharian pendudukan Indonesia sebagaian besar masih berada di sektor pertanian (agraris), yang tinggal dipedesaan dengan mata pencaharian seperti pertanian, perikananm peternakan dan sejenisnya.
o     Kedua, kontribusi sektor pertanian terhadap GDP (Gross Domestic Product) secara absolut dominan, namun jika dibanding dengan sektor-sektor diluar pertanian menampakkan adanya penurunan dalam prosentase.
Yang perlu di waspadai dalam sektor pertanian ini adalah bahwa komoditi yang dihasilkan dari sektor ini relatif tidak memiliki nilai tambah yang tinggi sehingga tidak dapat bersaing dengan komoditi yang dihasilkan sektor lain (industri), sehingga sebagian masyarakat Indonesia yang memang bermata pencaharian di sektor pertanian (desa) semakin tertinggal dari rekannya yang bkerja dan memiliki akses di sektor industri (kota).

Langkah -langkah yang dapat ditempuh untuk mengatasi diantaranya adalah :
·         Memperbaiki kehidupan pendudukan / petani dengan pola pembinaan dan pembangunan sarana dan prasarananya bidang pertanian.
·         Meningkatkan nilai tambah komoditi pertanian, jika di mungkinkan tidak hanya untuk pasar lokal saja.
·         Mencoba mengembangkan kegiatan agribisnis.
·         Menunjang kegiatan transmigrasi.

3.      Sumber  Daya Manusia
·         Pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan penduduk yang tinggi akan emnimbulkan banyak masalah bagi negara, jika diikuti dengan peningkatan produksi, dan efisiensi di bidang lainnya. Banyaknya penduduk akan menambah beban sumber daya produktif terhadap sumber daya manusia yang belom produktif, yang akibat lanjutnya akan menciptakan masalah-masalah siosial yang cukup rumit.
·         Penyebaran penduduk
Penyebaran penduduk yang tidak merata menyebabkan tidak seimbangnya kekuatan ekonomi secara umum, akibat lanjutan adalah terjadinya ketimpangan daerah miskin dan daerah kaya. Daerah yang tampak menguntungkan akan menjadi serbuan dan perpindahan penduduk dari daerah lain.
·         Angkatan kerja
Tidak seimbangnya beban penduduk antar daerah itu akan berdampak terpusatnya modal didaerah tertentu saja. Dampak lainnya adalah mengumpulnya tenaga kerja di pulau jawa sehingga persaingan tenaga kerja menjadi sangat tinggi. Dengan kondisi tersebut bisa dilihat bahwa upah tenaga kerja akan menjadi rendah.
·         Sistem pendidikan
Sistem pendidikan di indonesia yang masih bersifat umum, untuk dapat lebih disesuaikan dengan disiplin ilmu khusus lebih sesuai dengan tuntutan pembangunan. Sehingga lulusan yang dihasilkan menjadi lulusan yang siap kerja dan bukannya siap ‘latih kembali’.


4.       Investasi
Untuk memperoleh suatu pertumbuhan ekonomi yang tinggi dalam proses pembangunan di Indonesia, terkumpulnya modal dan sumber daya sebagai investasi, menduduki peran yang sangat penting. Dalam kondisi tertentu masih sulit untuk mengharapkan dana investasi dari masyarakat, perlu dilakukan upaya-upaya tambahan guna membantu memenuhi kebutuhan dana investasi pembangunan. Upaya-upaya tersebut adalah :
o    Lebih mengembangkan ekspor komoditi non-migas, sehingga sacara absolut dapat meningkatkan penerimaan pemerintah dari sektor luar negeri
o     Mengusahakan adanya pinjaman luar negeri yang memiliki syarat lunak, serta menggunakannya untuk kegiatan investasi yang menganut prinsip prioritas.
o    Menciptakan iklim investasi yang menarik dan aman bagi para penanam modal asing, sehingga makin banyak PMA yang masuk ke Indonesia
o    Lebih menggiatkan dan menyempurnakan sistem perpajakan dan perkreditan, terutama kredit untuk golongan ekonomi, agar mereka secepatnya dapat berjalan bersama dengan para pengusaha besar dalam rangka peningkatan produktifitas.




Referensi :
·        ARIS BUDI SETYAWAN, PEREKONOMIAN INDONESIA, Universitas Gunadarma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar