BAB
11 Akuntansi dan Laporan Keuangan
1. Pengertian dan Definisi Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah
dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan
sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti
untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
Akuntansi berasal
dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa
indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di
hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan
sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.
Definisi akuntansi berikut ini sebagaimana dimuat di dalam statements of
accounting principles board no 4 thn (1970) sebagai berikut :
Akuntansi adalah merupakan kegiatan penyediaan jasa, fungsinya adalah
memyediakan informasi kuntitafif tentang unit-unit usaha ekonomik, terutama
yang bersifat keuangan, yang diperkirakan bermanfaat dalam pengambilan
keputusan ekonomik.
Jadi
dari pengertian akuntasi tersebut sebagai untuk mencapai tujuan yaitu
memyediakan informasi keuangan badan usaha yang bermanfaat untuk pengambilan
keputusan.
2. Fungsi Akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari
laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta
perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan
satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya
oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu
organisasi.
Fungsi dasar akuntansi:
a. Menciptakan sistem
akuntansi
b. Membuat prosedur
untuk mencatat, menggolongkan dan memasukkan secara singkat transaksi-transaksi
perusahaan
c. Memberikan
laporan/keterangan pada manajemen untuk penyusunan anggaran dan pengendalian
aktiva dan pengambilan keputusan
3. Pihak-pihak yang berkepentingan
terhadap akuntansi
Adapun pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap informasi akuntansi adalah:
1. Para pemilik dan calon pemilik
perusahaan
Para pemilik dan calon pemilik
perusahaan berkepentingan untuk mengetahui perkembangan dan kondisi keuangan
perusahaan.
2. Para pengelola perusahaan
Para pengelola perusahaan ini adalah
para manajer, jajaran direksi. Bagi pengelola perusahaan akuntansi digunakan
untuk berbagai tujuan. Diantaranya informasi bagi manajemen sebagai bahan
analisa dan interpretasi dalam melakukan evaluasi atas kegiatan dan pencapaian
hasil yang direncanakan perusahaan.
3. Para pegawai/karyawan perusahaan
Untuk apa ya para pegawai
membutuhkan laporan akuntansi?
Para pegawai/karyawan perusahaan
sebenarnya sangat berkepentingan untuk mendapatkan informasi keuangan
perusahaan. Hal ini dihubungkan dengan hak-hak pegawai dalam bidang penggajian,
gratifikasi ataupun bonus (jasa produksi) serta perangsang sosial lainnya dari
perusahaan untuk tujuan kesejahteraan perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan
pengabdian pegawai pada perusahaan.
4. Para investor
Kalau kita mau invest dana tentunya
kita bakalan nyari perusahaan yang kondisinya bonafid. Nah, para investor luar
yang bermaksud menginvestasikan modalnya ke dalam suatu perusahaan, untuk keamanan
pelaksanaan investasinya harus terlebih dahulu mengetahui kemampuan perusahaan
yang bersangkutan agar jangan sampai dananya terbuang sia-sia.
5. Para kreditor
Para kreditor seperti bank pemberi
kredit sangat memerlukan laporan keuangan perusahaan yang akan diberikan kredit
untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan keputusan penetapan
pemberian kredit. Sama seperti investor, para kreditor juga cuma mau memberikan
dananya pada perusahaan yang bonafid.
6. Pemerintah
Pemerintah sangat berkepentingan
dalam menilai maju mundurnya perusahaan yang ada di negaranya, misalnya saja
untuk menentukan kebijaksanaan sumber penerimaan negara dari sektor pajak atau
menentukan kebijaksanaan lain yang berkaitan dengan pemberian fasilitas
tertentu dari pemerintah.
7. Rekanan perusahaan
Yang dimaksud dengan rekanan
perusahaan di sini ialah perusahaan-perusahaan lain yang diajak kerja sama
dalam suatu kegiatan atau proyek-proyek pekerjaan tertentu yang sifatnya
bekerja sama untuk saling mendukung dalam penyelesaian kegiatan yang digarap
bersama.
4. Pengertian laporan keuangan
Laporan keuangan merupakan hasil
akhir dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan dari
transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
Pengertian laporan keuangan menurut
Standar Akuntansi Keuangan:
“Laporan keuangan merupakan bagian
dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi
neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai
cara seperti misal, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan
juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan
tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta
pengungkapan pengaruh perubahan harga”
5. Isi laporan keuangan
1. Laporan laba/rugi adalah suatu ikhtisar
pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu.
2. Laporan ekuitas pemilik adalah suatu
ikhtisar perubahan ekuitas pemilik yang terjadi selama periode waktu tertentu.
3. Laporan neraca adalah suatu daftar
aktiva, kewajiban dan ekuitas pemilik pada tanggal tertentu, biasanya pada
akhir bulan atau akhir tahun.
4. Laporan Arus Kas adalah suatu ikhtisar
penerimaan kas dan pembayaran kas selama periode waktu tertentu.
6. Bentuk neraca
Bentuk neraca lajur ada 2 (dua)
yaitu neraca lajur 10 kolom dan neraca lajur 12 kolom. Neraca lajur 12 kolom
merupakan neraca lajur yang lengkap. Disebut dua belas kolom karena neraca
lajur ini memiliki 12 kolom debit dan kredit. Yang sebenarnya di neraca ini
terdapat satu kolom lagi berisi nama akun. Ke 12 kolom yang dimaksud meliputi :
1. Kolom 1 dan ke-2 merupakan kolom
neraca saldo yang berisi saldosaldo akun yang belum disesuaikan.
2. Kolom ke 3 dan ke 4 merupakan
kolom yang berisi data penyesuaian.
Kolom debit dan kredit dalam data
penyesuaian bermanfaat untuk mengkaji ulang neraca lajur tersebut sekaligus
untuk mengidentifikasi ayat jurnal penyesuaian yang perlu dicatan ddalam
jurnal.
3. Kolom ke 5 dan ke 6 merupakan
kolom yang neraca saldo akun setelah disesuaikan. Kolom ini berasal dari
penjumlahan (pengurangan) angka-angka di neraca saldo dengan angka-angka
penyesuaian.
4. Kolom ke 7 dan ke 8 merupakan
kolom yang berisi laporan laba rugi.
Kolom laba rugi berisi jumlah-jumlah
pendapatan dan beban yang dipindahkan dari neraca saldo setelah disesuaikan.
5. Kolom 9 dan ke 10 merupakan kolom
yang berisi laporan perubahan equitas. Dalam kolom ini saldo akun modal dan
penarikan prive dimasukkan untuk menghitung perubahan ekuitas yang terjadi pada
periode tersebut.
6. Kolom ke 11 dan ke 12 merupakan
kolom yang berisi neraca. Kolom ini berisi pindahan jumlah aset dan kewajiban
yang berasal dari neraca saldo setelah disesuaikan termasuk pindahan ekuitas
dari kolom laporan perubahan ekuitas.
Neraca lajur juga harus dilengkapi
informasi mengenai nama perusahaan, neraca lajur dan periode pembuatan neraca
lajur, yang diletakkan di bagian atas tengah.
7. Laporan Laba Rugi
Laporan
laba rugi adalah ringkasan pendapatan dan
beban-beban dalam jangka waktu tertentu(1 bulan atau 1 tahun). Perhitungan laba
rugi dilakukan dengan memerinci berapa pendapatan dan beberapa beban.
Pengurangan pendapatan dengan beban ini akan diperoleh laba atau rugi. Jika
pendapatan lebih besar dari beban,diperoleh laba bersih dan jika pendapatan
lebih kecil dari beban diderita rugi.
8. Bentuk Laporan
Laba-Rugi
Laporan
Laba-Rugi dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu:
1. Bentuk Single Step atau Langsung
Menyajikan pendapatan usaha dan pendapatan diluar usaha disusun dalam satu kelompok. Demikian pula beban usaha dan beban diluar usaha disusun satu kelompok. Laba/rugi dihitung dengan cara mengurangi total pendapatan dengan total beban. Dikatakan laba jika total pendapatan lebih besar dari pada total beban, dan rugi jika total pendapatan lebih kecil daripada total beban.
2. Bentuk Multiple Step atau Tidak Langsung
Dalam bentuk ini penyajian pendapatan dan beban dipisah secara terinci, yaitu antara pendapatan dan beban usaha dengan Pendapatan dan beban diluar usaha. +/- jika jumlah pendapatan diluar usaha lebih besar dibandingkan beban diluar usaha maka selisihnya bersifat menambah (+) laba bersih dari usaha. jika jumlah pendapatan di luar usaha lebih kecil di bandingkan beban di luar usaha maka selisihnya bersifat mengurangi (-) laba bersih dari usaha.
1. Bentuk Single Step atau Langsung
Menyajikan pendapatan usaha dan pendapatan diluar usaha disusun dalam satu kelompok. Demikian pula beban usaha dan beban diluar usaha disusun satu kelompok. Laba/rugi dihitung dengan cara mengurangi total pendapatan dengan total beban. Dikatakan laba jika total pendapatan lebih besar dari pada total beban, dan rugi jika total pendapatan lebih kecil daripada total beban.
2. Bentuk Multiple Step atau Tidak Langsung
Dalam bentuk ini penyajian pendapatan dan beban dipisah secara terinci, yaitu antara pendapatan dan beban usaha dengan Pendapatan dan beban diluar usaha. +/- jika jumlah pendapatan diluar usaha lebih besar dibandingkan beban diluar usaha maka selisihnya bersifat menambah (+) laba bersih dari usaha. jika jumlah pendapatan di luar usaha lebih kecil di bandingkan beban di luar usaha maka selisihnya bersifat mengurangi (-) laba bersih dari usaha.
9.Tujuan Laporan Keuangan
a.) Menyajikan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan
ekonomi.
b.) Untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai walaupun tidak menyediakan semua informasi yang memuaskan karena secara umum menggambarkan pengaruk keuangan dari kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.
c.) Untuk menyatakan apa yang telah dilakukan mamajemen atau pertanggung jawaban manajemen atau sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan meliputi:
1. Aktiva
2. Kewajiban
3. Ekuitas
4. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan
5. Arus kas
Informasi tersebut di atas beserta informasi lain yg terdapat dalam catatan laporan keuangan membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa depan khusus dalam hal waktu dan kepastian diperoleh kas dan setara kas.
b.) Untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai walaupun tidak menyediakan semua informasi yang memuaskan karena secara umum menggambarkan pengaruk keuangan dari kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.
c.) Untuk menyatakan apa yang telah dilakukan mamajemen atau pertanggung jawaban manajemen atau sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan meliputi:
1. Aktiva
2. Kewajiban
3. Ekuitas
4. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan
5. Arus kas
Informasi tersebut di atas beserta informasi lain yg terdapat dalam catatan laporan keuangan membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa depan khusus dalam hal waktu dan kepastian diperoleh kas dan setara kas.
SUMBER : Buku modul kharisma SMK “ Mengerjaka
persamaan dasar Akuntansi”
http://dwisetiati.wordpress.com/2010/12/20/akuntansi-dan-laporan-keuangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar